Dunia
pendidikan Indonesia dinilai telah kehilangan arah. Saat ini pendidikan hanya
dimaknai sebagai teknik manajerial persekolahan yang hanya menitikberatkan pada
kemampuan kognitif dan meminggirkan pendidikan karakter bangsa. Pendidikan
semacam itu dinilai hanya akan menghasilkan manusia yang individual, serakah,
dan tidak memiliki rasa percaya diri.
Karena itulah,
sejumlah pakar menilai pendidikan Indonesia perlu dikembalikan pada filosofi
pendidikan yang digagas Ki Hadjar Dewantara, yaitu pendidikan yang bersifat
nasionalistik, naturalistik, dan spiritualistik. Berangkat dari kondisi
tersebut, sedikitnya 26 perguruan tinggi baik negeri maupun swasta di
Yogyakarta akan menggelar Kongres Pendidikan, Pengajaran, dan Kebudayaan 2012.
Dr Kunjana
Rahardi selaku ketua panitia kongres mengatakan, melalui kongres ini diharapkan
bisa dirumuskan kembali prinsip-prinsip pendidikan, pengajaran, dan kebudayaan
yang memadai bagi pengembangan peradaban Indonesia di tengah globalisasi. Dr Kunjana
menambahkan, pendidikan itu seharusnya memanusiakan manusia. Kalau sistem
pendidikan kita bisa konsisten menerapkan pendidikan yang nasionalistik,
naturalistik, dan spiritualistik, yang holistik dan tidak sepotong-sepotong pasti
akan menghasilkan manusia Indonesia yang berkarakter.
Di tempat yang
sama, Prof Sutaryo selaku ketua panitia pengarah mengatakan bahwa kongres ini
bermula dari keprihatinan para pendidik di Yogyakarta, yang melihat bahwa dunia
pendidikan di Indonesia telah kehilangan arah. Prof Sutaryo menambahkan, konsep
pendidikan yang digagas Ki Hadjar Dewantara saat ini telah mengalami kebekuan.
Yang berkembang justru pendidikan dengan konsep dari Barat yang menjadikan
manusia individualis dan serakah, yang tentunya tidak sesuai dengan bangasa
kita.
Kongres itu
sendiri akan dilaksanakan tanggal 7-8 Mei, bertempat di Balai Senat UGM. Dari
kongres itu diharapkan akan muncul sebuah rekomendasi yang bersifat filosofis,
ideologis, kebijakan, dan aplikasi pendidikan yang sesuai dengan karakter
bangsa Indonesia dan Pancasila. Selain menghadirkan Gubernur DIY Sultan HB X
sebagai keynote speaker,
kongres tersebut juga akan menghadirkan Prof Wiendu Nuryanti (Wamendikbud
Bidang Kebudayaan), Prof Musliar Kasim (Wamendikbud Bidang Pendidikan), Prof
Djoko Santoso (Dirjen Dikti), dan Dedy Gumilar (anggota Komisi X DPR), serta
sejumlah tokoh lainnya.
http://edukasi.kompas.com/read/2012/05/05/10380610/Pendidikan.Indonesia.Dinilai.Kehilangan.Arah
No comments:
Post a Comment